Batik yang berasal dari Madura ini sangat unik karena perajin batik mewarnai batik tersebut dengan merendam di dalam gentong. Disebut batik gentongan karena proses pembuatannnya yang menggunakan gentong sebagai alat untuk merendam kain. Teknik gentong hanya dilakukan untuk satu jenis warna saja, yaitu indigo. Teknik gentong untuk pewarna batik hanya terdapat di dua tempat yang terletak dikecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan. Tidak diketahui secara pasti kapan dimulaimya teknik di Madura. Biasanya gentong diwariskan secara turun - menurun
Hasil celupan indigo yang dilakukan pada gentong hasilnya utuh, awet, dan memiliki kepekatan merata. Perendam kain batik pada pewarna di dalam gentong dilakukan dalam waktu yang lama. Gentong yang sudah diberi air dan pewarna disimpan dalam ruangan tertutup. Ruangan harus benar - benar kedap cahaya. Pengrajin batik akan mencelup - celupak kain di dalam air rendaman selama 24 jam. Ia harus mengulang proses tersebut keesokan harinya. Begitu seterusnya selama 6 bulan. Bahkan ada yang melakukan proses ini selama setahun nonstop. Itu sebabnya, warna batik gentongan tahan sangat lama, bahkan hingga puluhan tahun.
Batik Gentong hanya ada di Tanjung Bumi, Madura, belom ditemukan / dibuat di daerah lain. Ini dikarenakan air yang ada di Pulau Madura. Air yang berkadar kapur tinggi sangat menguntungkan untuk proses pewarnaan. Warna menjadi cemerlang, sedangkan di daerah lain warnanya tidak dapat sebagus di Tanjung Bumi.
Komentar
Posting Komentar